Mengapa kita memilih Sekolah Islam Terpadu?
مَامِنْ
مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوَّدَاانِهِ
وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهَ
“Tidak ada seorang
bayi pun yang terlahir kecuali dalam keadaan fitrah (Islam). Namun kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim 2658)
Anak merupakan karunia sekaligus ujian bagi kedua
orang tuanya, bagaimana orang tua mampu memikul amanah dalam menjaga, merawat,
membesarkan dan memberikan pendidikan ke anak.
Seorang anak ibarat adonan yang siap dibentuk untuk menjadi sesuatu yang
kita inginkan atau bagaikan secarik kertas putih yang siap kita tulis, kita warnai
merah, hijau, cokelat, atau biru, sesuka kita menuliskan atau menggoreskan
pena/kuas kita ke halaman kertas tersebut, maka kita sebagai orang tua harus
waspada dan mawas diri terhadap kebiasaan kita di rumah dan lingkungan, karena
apa yang kita lakukan dan perbuat akan terekam dalam memori bawah sadar anak sebagai
acuan anak dalam bertindak, berucap, dan dalam mengambil sikap dan keputusan.
Selain prilaku orang tua yang akan menjadi acuan anak
dalam bertindak, anak juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan, saudara, teman
bermain, tetangga, dan sejenisnya. Disini peran orang tua akan sangat penting untuk memprotek anak dari
hal-hal yang kurang baik bagi anak lebih-lebih hal yang negatif. Sehingga orang
tua harus pintar memilih teman bagi anaknya, lingkungan, baik lingkungan
sekolah, tempat bermain atau tempat berinteraksi lainnya.
Disini orang tua harus mampu dan berpikir cerdik
dalam memilih pendidikan. Bukan hanya dinilai dari muatan kurikulumnya saja
tapi juga harus ditinjau dari keseluruhan sisitem yang ada pada lembaga
pendidikan tersebut. Apakah sistem pendidikan lembaga tersebut sudah memenuhi
aspek-aspek yang dapat menumbuhkembangkan anak menjadi anak yang kita harapkan,
ataukah sebaliknya. Karena di sekolah akan terjadi interaksi bukan hanya guru
dan siswa tapi juga semua elemen yang terlibat di sekolah.
Sekolah Islam Terpadu sebagai sebuah pendidikan yang
menawarkan keterpaduan/terintegrasi untuk pembentukan insan seutuhnya, bukan
kompilasi dari seluruh aspek kehidupan (jasmasni, emosi, pikiran, sosial dan
moral), dengan sistem bimbingan yang terarah dan terintegrasi, desain kurikulum
berorientasi pada kebutuhan siswa, lingkungan dan perkembangan IPTEK, tentunya
dengan keterpaduan pengembangan Intellegent, emotional, spiritual Sehingga insaallah sistem pendidikan ini akan membentuk
insan yang religius, berkepribadian, cerdas, kreatif, sehat dan bermanfaat bagi
masyarakat dan bangsa.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim [66]:6)
“Kalian semua adalah
pemimpin dan setiap dari kalian akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang
dia pimpin. Seorang imam adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban
atas kepemimpinannya. Dan seorang suami adalah pemimpin di dalam rumahnya
(keluarganya), dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Begitu
pula seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah suaminya, dan ia akan diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. al-Bukhari 2554 dan Muslim 1829)
Wawallahu A’alm Bishowab
Dari berbagai sumber (semoga bermanfaat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar